Connect with us

Berita

Penyintas Aksi Terorisme Peringati Tragedi Bom Kuningan

Published

on

Para penyintas tragedi bom terorisme di Indonesia berkumpul untuk memperingati tragedi Bom Kuningan di Hotel Sofyan

Para korban tragedi bom terorisme di Indonesia berkumpul untuk memperingati 15 tahun tragedi Bom Kuningan, yang terjadi 2004 silam, di Hotel Sofyan, Jakarta, Minggu (15/9).

Tak hanya memperingati 15 tahun Bom Kuningan, acara ini juga digelar untuk mendukung para korban bom lainnya yang menjadi penyintas survival.

Ketua Yayasan Penyintas Indonesia (YPI), Sucipto Hari Wibowo mengatakan acara ini dilakukan guna mendorong pemulihan para korban bom terorisme dan mendukung para korban untuk berperan menjadi penyintas.

“Kami bersama Forum Kuningan (FK) dan Aliansi Indonesia Damai (AIDA) bersama-sama memulihkan dan memberikan dukungan moral kepada para korban. Tujuannya supaya mereka bisa survive atas hidup mereka sendiri, dan bisa berperan menjadi penyintas agar dapat menginspirasi dan mendukung para korban yang masih punya trauma selama hidupnya,” ujar Sucipto.

Menurut Direktur Yayasan Aliansi Indonesia Damai (AIDA), Hasibullah Satrawi, saat ini jumlah korban bom aksi kejahatan terorisme yang belum mendapatkan hak kompensasi masih cukup tinggi. Pihaknya berharap agar pemerintah memenuhi hak-hak bagi para korban tersebut.

Dikatakan, pemberian kompensasi korban terorisme sudah diatur dalam Undang Undang Nomor 5 Tahun 2018. Namun, implementasi dari hak para korban itu belum direalisasikan lantaran Peraturan Pemerintah (PP) yang menjadi aturan turunan terkait syarat mendapatkan kompensasi belum rampung.

“Karena itu kami meminta agar para pemerintah melalui lembaga terkait seperti Kemenkumham, BNPT, dan LPSK segera menerbitkan PP untuk memenuhi hak korban terorisme, khususnya kompensasi,” katanya.

Data dari AIDA menunjukkan, saat ini sekitar 70 orang korban terorisme di Indonesia telah bertransformasi menjadi penyintas. Karena itu organisasi ini terus berupaya melakukan pembinaan agar para korban terorisme dapat bergabung menjadi penyintas dan aktif menyuarakan pentingnya menjaga perdamaian di Indonesia.

Sumber: Gatra

Continue Reading
1 Comment

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *