Sejumlah orang dan korban ledakan bom MH Thamrin yang tergabung dalam Sahabat Thamrin memperingati tiga tahun tragedi bom Thamrin hari ini (13/1) di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat saat car free day (CFD).
Dalam mengenang tiga tahun tragedi tersebut, mereka menyampaikan pesan agar masyarakat merawat perbedaan agar kejahatan kemanusiaan seperti terorisme tidak terjadi kembali di Indonesia.
Agus, salah satu korban ledakan bom Thamrin mengaku ledakan bom tersebut masih berdampak terhadap kesehatan dirinya hingga kini. Ia masih merasakan sakit di tiga bagian tubuhnya.
“Masih berdampak ya, di bagian pendengaran, punggun dan kepala ada gangguan.” pungkasnya.
Agus juga menambahkan, pemerintah bertanggung jawab atas tragedi tersebut, pasalnya dirinya mendapatkan perawatan selama tiga tahun.
Sementara, Kepala Saksi Pemulihan Sarana dan Prasaran Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Nur Turyanto yang turut hadir dalam peringatan tragedi tersebut mengatakan pihaknya sudah melakukan penanggulangan terorisme beberapa tahun terakhir. Salah satunya berkomunikasi dengan pelaku teror maupun mantan teroris.
Selain itu, BNPT juga merangkul para korban untuk melakukan beberapa upaya dan memberikan kompensasi serta hak kesehatan kepada para korban.
Peringatan tiga tahun bom Thamrin tersebut juga dihadiri oleh para korban ledakan bom Kampung Melayu, bahkan bom Bali I dan II.
Tiga tahun lalu, tepatnya 14 Januari 2016 lalu terjadi ledakan bom di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat pada pukul 10.20 WIB. Bom tersebut diledakan oleh pelaku teror yang menewaskan tujuh orang.
Sumber: Berita Satu